TEKSTUAL.com – Kebiasaan menyambut Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang yang jatuh 14 Februari sering diisi dengan kesempatan membagikan momen romantis bagi pasangan.
Berbagai cara dilakukan untuk menunjukkan kasih sayang kepada pasangan,di antaranya dengan memberi bunga, bahkan makan malam bersama. Kebanyakan para pasangan memilih hal sederhana yakni dengan memberikan coklat kepada pasangannya.
Setiap tahun, coklat terus mengalami inovasi dan bentuk. Terutama supermaket pun berlomba dalam hal promosi dalam hal penjualan coklat sebagai salahsatu produk andalan perayaan Valentine.
“Menjelang Hari Valentine, Ramayana selalu mengadakan promosi mulai tanggal 1 Februari 2020 kemarin. Harga yang kami promosikan juga lebih murah dari supermarket di luar. Ramayana memberikan promosi beli satu gratis satu. Di merk Silverqueen Chuncky Bar, harga Rp 17.800. Harga ini lebih murah dibanding dengan supermaket lain yang menjual di harga Rp 20.000,” ujar Herny salah seorang staff supermarket Ramayana Bontang.
Tahun ini penjualan coklat di Ramayana diakui mengalami peningkatan dari tahun kemarin.
Itu kalau coklat sebagai medium “ungkapan” kasih sayang. Valentine juga masih kerap dimanfaatkan pasangan belia yang tidak berpikir panjang. Berhubungan seksual laiknya hubungan suami-istri terkadang digunakan sebagai kedok ungkapan cinta pasangan-pasangan semacam ini.
Penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom pun sering dikaitkan saat Valentine tiba. Padahal, penjualan dan peredaannya cukup diawasi dengan ketat. Atau paling tidak itu yang harus dilakukan pemerintah daerah.
Di sejumlah apotek di Kota Bontang, penjualan kondom jelang Hari Valentine tidak menunjukkan angka penjualan yang terbilang tinggi. Bahkan disebutkan jika penjualan kondom mengalami penurunan dari tahun kemarin.
“Penjualan kondom di tahun ini tidak terlalu meningkat, berbeda di tahun kemarin. Misal seperti hari ini (14/2), hanya lima kotak kondom yang laku terjual,” ucap Harni, SPG Radiant Apotek Karunia Dua.
Dilihat selintas, remaja Kota Bontang tidak menyambut Hari Valentine secara berlebihan bersama pasangannya. Yang umum ditemui, pasangan muda-mudi ini bepergian ke tempat wisata atau keramaian seperti Pujasera Bontang Kuala, Kawasan Mangrove BSD dan Pulau Beras Basah.
Jaka misalnya, pemuda 23 tahun ini cukup membawa pasangannya ke dermaga Bontang Kuala untuk menikmati pemandangan laut sambil menyantap kudapan ringan.
Ditambahkan Aditya, pelajar yang tinggal di RT 30 Kelurahan Tanjung Laut ini mengatakan tidak pernah merayakan Hari Valentine.
“Kalau saya pribadi enggak merayakan, karena itu budaya Barat. Di sini juga tidak ada, tapi gak tahu kalau di luar,” kata Aditya salah satu remaja RT 30.
“Tidak perlu dirayakan, bagi saya hari kasih sayang itu memang sudah sepatutnya diterapkan setiap hari dengan menunjukkan kasih sayang kita ke orang terdekat, keluarga, maupun teman,” tambahnya.
Masyarakat, khususnya orangtua dihimbau untuk mengawasi anaknya dari pergaulan bebas dan kenakalan remaja terlebih di momen-momen ini. Kematangan fisik dan seksual anak-anak zaman sekarang datang lebih cepat, tanpa disertai kematangan psikis dan moral yang setara. (HRS)