TEKSTUAL.com – Peningkatan kasus Covid-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) menimbulkan keresahan. Pasalnya, penyebaran yang diperkirakan berakhir di penghujung Maret ini tidak kunjung mereda.
Berangkat dari keresahan ini, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Mulawarman membuat surat terbuka yang ditujukan kepada Gubernur Kaltim, Isran Noor.
Sebelumnya, diketahui keresahan mulai terasa sejak satu pekan terakhir. Heryandy Pratama, anggota aliansi mengatakan keresahan ini dapat dilihat dari lembaga-lembaga yang tergabung dalam aliansi mengeluarkan pernyataan sikap. “Keresahan sudah terasa sejak sepekan terakhir. Bisa dicek lembaga-lembaga yang tergabung ada yang menyatakan sikap,” ungkapnya, Selasa (14/04/2020).
Pemuda karib disapa Andy ini menambahkan pergerakan yang dilakukan merupakan bentuk keresahan bersama. “Karena itulah kita coba rumuskan eskalasi yang coba kita bangun. Mengingat kita punya keresahan yang sama,” imbuh Andy.
Dibahasnya keresahan ini mulai sejak Sabtu (11/04/2020) bersama 13 lembaga yang tergabung dalam aliansi. Dari konsolidasi yang dilakukan dirumuskan empat poin tuntutan, yaitu mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk memberikan informasi yang transparan kepada publik tentang ketersediaan alat kesehatan, tenaga kesehatan, kebutuhan pokok, alokasi anggaran penanganan serta kesiapan Kaltim dalam menghadapi Covid-19. Mendesak Gubernur Kaltim Isran Noor untuk proaktif berbicara ke publik. Mendesak Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mengajukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) kepada Pemerintah pusat serta Pemprov Kaltim menjamin kebutuhan dasar masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah selama PSBB diterapkan. Mendesak Pempriv Kaltim untuk membuat kebijakan tegas dalam upaya pencengahan dan penanganan Covid-19.
Andy melanjutkan, aksi ini tidak berhenti sampai di sini dan akan ada eskalasi lanjutan. “Ke depannya akan ada eskalasi lanjutan. Kita akan adakan aksi media” pungkasnya. (nnd)