TEKSTUAL.com – Berbagai upaya dilakukan dalam mencegah penyebaran Covid-19, termasuk dengan menutup akses masuk daerah tertentu. Seperti yang dilakukan Ikatan Pemuda Pemudi Tipalayo Bersatu (IPPTB) di kawasan Gang Tipalayo, Berebas Tengah.
Mustamin, Ketua RT 36 Berebas Tengah mengatakan, langkah pembatasan akses masuk ini datang dari masyarakat yang tergabung di lima RT di kawasan Gang Tipalayo. Diketahui sebelumnya para pemuda IPPTB juga telah melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah tersebut.
“Ini merupakan inisiatif dari pemuda di Tipalayo dan kami mendukung kegiatan positif ini,” terangnya saat ditemui, Sabtu (18/04/2020).
Ditambahkan Muhardil, Penasehat IPPTB, gerakan yang dilakukan para pemuda Tipalayo ini sebagai bentuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat sekitar. Apalagi, mereka merasa prihatin atas penyebaran Covid-19 yang semakin parah akhir-akhir ini. Sehingga mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan menjaga kesehatan masyarakat sekitar, dengan mengimbau untuk selalu menjaga kebersihan.
“Makanya kami inisiatif membuatkan tempat cuci tangan sebanyak 45 unit yang ditempatkan di setiap jarak 3 rumah warga. Mulai dari jalan masuk, sampai di ujung termasuk gang-gang sebelah juga. Semua ini murni hasil swadaya dari pemuda dan masyarakat disini,” terangnya.
Sebagai informasi, pembatasan akses di Gang Tipalayo ini meliputi, ditutupnya jalan-jalan yang menghubungkan dengan kelurahan lain, dan hanya membuka satu akses masuk di pintu utama Gang Tipalayo. Untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, di pintu masuk gang juga disediakan satu unit alat semprot berisikan cairan disinfektan untuk orang yang akan masuk ke kawasan ini.
Selama dibatasi, pintu utama dijaga oleh para pemuda yang bekerjasama dengan bagian keamanan dan ketertiban (kamtib). Pembatasan akses ini diberlakukan sejak Sabtu (18/04).
Penutupan portal di pintu masuk juga dilakukan mulai pukul 22.00-06.00 Wita. Malam harinya, juga dilakukan patroli mengelilingi wilayah untuk meminimalisir tindakan kriminal khususnya yang ada di gang-gang kecil.
“Kami berharap pemerintah bisa ikut mendukung kegiatan ini. Karena mereka yang menjaga pintu masuk ini juga membutuhkan asupan nutrisi dan vitamin untuk kesehatan mereka. Untuk itu, kami sangat terbuka terhadap uluran tangan baik dari pemerintah daerah, dinas-dinas terkait, maupun dari pihak-pihak lainnya,” pungkasnya. (nnd)
.