TEKSTUAL.com – Berziarah ke kuburan menjelang masuknya bulan suci Ramadhan sudah menjadi tradisi warga Indonesia. Di momen ini, biasanya banyak keluarga, sanak saudara, berbondong-bondong ke makam untuk mendoakan keluarga mereka yang telah mendahuluinya.
Meski berada di tengah pandemi Covid-19 saat ini, tak membuat sebagian orang takut untuk keluar berziarah. Meskipun memang, jumlahnya tidak sebanyak di tahun-tahun sebelumnya. Hal inilah yang dirasakan Arifin, salah satu petugas Tempat Pemakaman Umum TPU Bontang Kuala.
Diakui Arifin, jumlah peziarah tahun ini menurun drastis. Biasanya di tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai ribuan, kali ini diperkirakan maksimal hanya sekitar 300 peziarah.
Dikatakan pula Arifin, untuk memberikan kenyamanan kepada para pengunjung makam, pihaknya telah melakukan pembersihan sejak seminggu sebelumnya. Bahkan untuk menjaga kesterilan kawasan makam, mereka juga menyemprot cairan disinfektan di bagian tempat duduk dan sekeliling makam. Serta menyiapkan jas hujan dan sarung tangan untuk para penggali kubur jika sekiranya ada jenazah yang ingin dikebumikan.
“Nantinya kami juga akan melakukan pembatasan berupa antrean jika terjadi lonjakan jumlah peziarah. Sehingga pengunjung tidak sampai bergerombol,” papar pria yang sudah menjaga perkuburan selama 30 tahun itu.
Berbeda halnya dengan apa yang dirasakan Secho, salah satu penjaga TPU Satimpo Pisangan. Kata dia, meskipun diprediksi akan mengalami kelonjakan pengunjung makam, namun pihaknya tidak berwenang untuk melakukan pembatasan orang yang masuk. Menurutnya, dia hanya bisa mengimbau untuk melakukan pembatasan, yakni social distancing.
“Para peziarah pun sebenarnya juga sudah tahu tentang imbauan pemerintah ini.” Sebutnya.
Untuk di TPU Satimpo sendiri kata Sacho, belum pernah dilakukan penyemprotan disinfektan di sekitaran makam. Hal ini karena alat mereka dipinjam oleh Pemkot untuk menyemprot di masjid-masjid Rumput-rumput juga belum kami bersihkan.
Terkait meningkatnya jumlah peziarah yang datang menjelang hari raya Idulfitri, Secho beserta rekannya berencana untuk memberlakukan jalur satu arah bagi peziarah yang mengendarai kendaraan roda empat.
“Menjelang lebaran nanti kami antisipasi lonjakan peziarah dengan menerapkan jalur satu arah pada pengendara roda empat. Terlebih jika sanak keluarganya dimakamkan di sisi atas,” tambahnya. (nnd)