TEKSTUAL.com – Setelah 2 bulan ditutup karena mengikuti imbauan pemerintah, akhirnya Masjid Agung Al-Hijrah kembali membuka salat berjamaah, termasuk pelaksanaan salat Jumat tadi siang (29/5/2020).
Segala persiapan pun telah dilakukan para pengelola masjid guna melancarkan pelaksanaan salat jumat yang baru dilaksanakan lagi.
Sekretaris Badan Pengelola Masjid (Bapema) Agung Al-Hijrah Amran mengatakan sebelum menggelar salat Jumat, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi. Termasuk memberi batas-batas untuk jamaah sesuai dengan anjuran pemerintah.
“Alhamdulillah tadi berjalan lancar dan tertib. Jamaah berjarak 1,5 meter sesuai anjuran pemerintah dan semuanya pakai masker. Kalaupun ada yang lupa, dia ganti pakai sorban yang dia bawa,” ungkapnya.
Amran memaparkan jumlah jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan salat jumat kali ini diperkirakan sebanyak 500 orang. Jumlah ini diakuinya tidak sebanyak sebelumnya. Padahal kapasitas masjid mampu menampung hingga lebih dari 1000 orang.
“Kami maksimalkan 3 lantai masjid kami gunakan semua. Namun saat ini anak-anak di bawah 12 tahun tidak diperkenankan masuk. Alhamdulillah hikmahnya adalah salat tadi berlangsung khusyuk dan tidak ada jabat tangan seusai salat karena sama-sama menjaga,” ucapnya.
Amran menambahkan untuk kenyamanan jamaah, pihaknya menyiapkan masker. Kata dia, bagi jamaah yang lupa memakai masker maka diminta pulang dan mengambil masker. Namun jika benar-benar tidak memiliki masker, maka akan diberikan oleh pengelola masjid.
“Kami mengabsen jamaah yang hadir. Kami juga lakukan penyemprotan disinfektan di area masjid. Untuk pelaksanaan salat Jumat, kami semprot sebelum dan sesudah salat. Sedangkan untuk pelaksanaan salat 5 waktu, lebih fleksibel. Bisa pagi, bisa sore. Namun rutin dilakukan,” bebernya.
Selain itu, Amran juga mengatakan masjid dibuka hanya di waktu yang telah dijadwalkan. Dia memaparkan 20 menit sebelum salat dimulai, masjid akan ditutup. Begitu pula 20 menit setelah salat. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga sesuai protap.
“Kalau 20 menit sebelum solat, jadi sekuriti sudah menutup pintu gerbang agar tidak ada lagi orang luar yang masuk. Karena sebelum masuk kan harus dicek dulu. Namun ini bersifat tentatif,” imbuhnya.
Dengan dibuka kembali masjid untuk ibadah salat berjamaah diikuti protokol kesehatan, Amran berharap di area masjid tidak ada yang terkena covid-19.
“Kita mengikuti petunjuk SOP protokol kesehatan karena kami menjaga jangan sampai terjadi. Namun kalau terjadi, itu kuasa Allah. Makanya kita harus tetap patuh dengan imbauan yang ada,” pungkasnya. (nnd)