Kutai Timur

Masuki Empat Tahun Ismu-KB, Air Bersih dan Listrik Sudah Banyak Dinikmati Masyarakat di Desa Terpelosok

TEKSTUAL.com – Di masa kepemimpinan Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar bersama Wakil Bupati (Wabup) Kasmidi Bulang yang sudah memasuki tahun keempat, mereka terus fokus pada peningkatan infrastruktur.

Terutama yang prioritas, seperti ketersediaan air bersih dan listrik yang merata hingga ke pelosok-pelosok desa di Kutim sudah tercakupi hingga 70 persen.

Untuk air bersih, dalam kurun waktu tiga tahun, PDAM Tirta Tuah Benua sudah hadir di 18 kecamatan se-Kutim. Ditambah lagi dengan program Sistem Penyediaan Air Minum Desa (SPAMDes) yang digarap oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) serta program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).

Dari persentase tersebut, layanan air bersih melalui PDAM mencapai 64,45 persen di tahun 2019 dengan jumlah sambungan mencapai 27.466 sambungan langganan. Sementara ketersediaan air bersih melalui program SPAMDes, melayani 29 desa dengan 653 sambungan rumah pada 2020 ini. Layanan tersebut bisa dinikmati oleh 34.048 jiwa di luar cakupan PDAM Kutim.

Bupati Kutim Ismunandar menyebutkan jika ada yang bertanya mengapa dalam masa kepemimpinannya tidak ada pembangunan yang monumental. Ia menegaskan karena ia lebih mementingkan pembangunan yang dapat langsung dirasakan masyarakat.

“Kami lebih mengutamakan pembangunan yang langsung bisa dirasakan masyarakat banyak, terutama mereka yang berada di kawasan pedalaman dan pesisir. Salah satunya, sarana dan prasarana air bersih,” ungkapnya belum lama ini.

Selain air bersih, ketersediaan listrik menjadi prioritas utama pembangunan di Kutim. Dikatakan pula Wabup Kutim Kasmidi Bulang, bahwa kerja sama antar Pemkab Kutim bersama PT PLN Kaltim Kaltara adalah mewujudkan ketersediaan listrik di seluruh desa di Kutim. Sampai saat ini, ketersediaan listrik di desa-desa di Kutim sebenarnya sudah lebih 7 persen. Namun, sebagian masih menggunakan genset yang dikelola secara mandiri. Terutama desa-desa yang terpencil.

“Kami upayakan menggunakan listrik dengan sistem komunal. Ke depan kita tengah berusaha, seluruh desa bisa terjangkau oleh PLN agar semua bisa menikmatinya,” imbuhnya.

Ditahun sebelumnya pada 2019 ada 13 desa di tujuh kecamatan yang mendapatkan penerangan dari PLN. Yakni, Desa Bumi Rapak, Bumi Etam dan Bumi Jaya di Kecamatan Kaubun, Desa Maloy di Kecamatan Sangkulirang, Desa Tepian Baru dan Tepian Indah di Kecamatan Bengalon, desa Selangkau di Kecamatan Kaliorang, desa Juk Ayak dan Muara Pantun di Kecamatan Telen, desa Segoi Makmur, Sikka Makmur dan Mukti Utama di Kecamatan Long Mesangat serta Desa Long Lees di Kecamatan Busang.

Dan pada 2020 menyusul delapan desa yang mendapat penerangan PLN dan 2021 mendatang ada 14 desa, di 2022 ada 25 desa dan di 2023 ada 10 desa. Seluruh tahapan hingga 2023 tersebut menggenapi rencana kerja PLN untuk menerangi desa-desa di seluruh wilayah Kutim. (vit)

Related posts

Dikucur Rp 1,3 T, Pembangunan Berskala Besar Bakal Dirasakan Warga Kutim Tahun Depan

Tekstual01

Kasmidi Beri Ruang PDKT dan Ormas-ormas Berkarya untuk Kutim

Tekstual01

Wabup Kasmidi Minta Pelayanan Umrah Ditingkatkan

Tekstual01

Soal Penghapusan, Agusriansyah Siap Perjuangkan Nasib TK2D

Tekstual01

Bupati Buka Pertandingan Voli dan Sepak Bola di Kaliorang

Tekstual01