TEKSTUAL.com – Warga Bontang tentu sudah tidak asing dengan lokasi wisata Bontang Kuala (Beka). Tempat kongko-kongko anak muda hingga yang berkeluarga di atas laut ini nemang tak pernah sepi pengunjung. Termasuk masa pandemi seperti sekarang ini.
Meski kenormalan baru sudah berjalan, namun tak sedikit juga pengunjung yang cuek dengan protokol kesehatan yang acap kali digaungkan. Hal ini pun menjadi perhatian tim gugus, termasuk di area belakang panggung Beka yang menjadi lokasi favorit para pengunjung.
Berdasarkan hasil evaluasi pemantauan Tim Gugus Penanganan Covid-19 beserta relawan dan OPD terkait, area belakang panggung Beka menjadi tempat kumpulnya banyak warga. Sehingga Kelurahan Bontang Kuala bersama Tim Gugus Penanganan Covid-19 memasang batas-batas untuk jaga jarak. Hal ini seperti diutarakan Lurah Bontang Kuala, Rony Apriansyah saat ditemui, Kamis (16/07/2020).
“Tim dari kota melihat di situ luar biasa sekali padatnya. Maka kita berinisiatif untuk berusaha bisa mencegah mereka, dengan physical distancing. Supaya jangan ngumpul, karena kita tidak bisa 24 jam non stop terus mengawasi,” ujarnya.
Dengan dipasangnya batas-batas yang ada, Rony berharap masyarakat bisa patuh dan menjaga jarak. Sebab menurutnya, jangan sampai ada yang terkonfirmasi positif kemudian hasil tracking menyebut telah menyambangi Bontang Kuala. Hal ini menurutnya akan berimbas dengan ditutupnya lokasi wisata Bontang Kuala.
“Harapannya dengan adanya batas-batas itu, warga sadar bahwa itu dibuat untuk dipatuhi dan bukan untuk diabaikan. Masalah bandel tidak hanya di Beka, tapi juga di mana-mana. Itu juga bagian dari usaha kami untuk terus mengingatkan warga untuk patuh terhadap physical distancing. Warga setempat mengapresiasi, bahkan juga ikut membantu,” tuturnya.
Dilanjutkan Rony, pemasangang batas jarak tersebut sduah dilakukan kurang lebih selama 2 minggu. Lantaran terhalang hujan dan kurang memungkinkan untuk dikerjakan saat siang atau sore. Lebih lanjut Rony mengatakan tidak ada anggaran khusus untuk batas berukuran 1 meter kali 1,5 meter tersebut.
“Beka sangat potensial untuk menjadi tempat penyebaran. Kita yang sama-sama sayang lokasi wisata ini, sama-sama menjaga. Meskipun itu sulit,” tegasnya. (nnd)