Bontang

Ditertibkan, Pedagang di Tepi Pagar Pasar Taman Rawa Indah Minta Diperhatikan Pemkot

TEKSTUAL.com – Kurang lebih seminggu sudah Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) beroperasi. Namun belum semua lapak ditempati para pedagang. Bahkan terdapat beberapa pedagang yang menggelar dagangannya di tepi pagar pasar Tamrin. Di mana tepi pagar tersebut tidak diperkenankan untuk ditempati berjualan sebab nantinya akan dijadikan taman.

Selain itu, adanya pedagang di tepi pagar pun dianggap mengganggu lalu lintas kendaraan yang melewati Jalan KS Tubun. Hal ini seperti diungkapkan Kasubbag TU UPTD Pasar, Abdul Malik Rifai pada Kamis (23/07/2020).

“Salah satu upaya kita, paling tidak di sepanjang pagar kita ini dibersihkan. Karena memang takut kumuh lagi seperti kemarin-kemarin,” ungkapnya di sela-sela pembersihan.

Dilanjutkan Malik, kawasan tersebut memang tidak diperuntukkan menjadi tempat jual beli. Selain mengganggu lalu lintas, Malik juga mengatakan khawatir akan bahaya kecelakaan yang bisa saja terjadi.

“UPT pasar hanya mengurus yang di dalam pagar pasar. Masalah pedagang yang tidak terdaftar, bukan kewenangan kami. Karena memang kami hanya mengurus pedagang yang terdaftar. Memberikan tempatnya yang sudah disiapkan pemkot,” imbuhnya.

Ditambahkan Staff Seksi Keselamatan, Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang, Sigit bahwa pembersihan tersebut telah dibicarakan sebelumnya dalam rapat bersama tim kota. Di mana dalam tim tersebut berisi 40 orang yang meliputi dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP), Babinsa, Bhabinkamtibmas, Dishub, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), tokoh masyarakat juga asosiasi pasar.

“Sementara pengamanan kami seperti ini. Nanti kita akan lakukan patroli rutin. Jika ada terdapat pedagang lagi, akan dilaporkan ke tim. Karena untuk peneguran ke pedagang bukan kewenangan kami,” ujarnya.

Sementara itu, Nenol (37) selaku salah satu pedagang ikan di kawasan tersebut menyesalkan tindakan pembersihan tersebut. Sebab menurutnya situasi pasar sekarang masih sementara.

“Kita cuma pedagang kaki lima yamg berjualan di sini. Kalau sudah tidak berjualan, mau makan apa kita. Sedangkan kami di sini sudah bekeluarga dan rumah pun masih menyewa,” ujarnya.

Pria 2 anak itu pun menuturkan, menurutnya lapak yang ia gelar bersama sejumlah pedagang lain tidak mengganggu lalu lintas. Sehingga ia berharap pemerintah dapat memberi perhatian kepada pedagang seperti dirinya, agar mendapat lokasi berjualan.

“Karena kita ini memang tidak ada modal dan tidak ada tempat. Seandainya ada tempat, kita tidak mungkin berjualan di sini. Semoga pemerintah bisa memberi kita tempat yang layak untuk berjualan. Meskipun di pinggir, yang penting bisa berjualan dan tidak angkat-angkat barang lagi,” pungkasnya. (nnd)

Related posts

PDAM Hasilkan PAD Rp 200 Juta, DPRD Beri Apresiasi

Tekstual01

Bantu Warga Terdampak Covid-19, TNI-Polri Buka Dapur Umum

Tekstual01

Akses Masuk Bontang Diperketat, Penutupan Jalan di Malam Hari Bakal Dilakukan

Tekstual01

Pajak Ojol dan Angkot Tahun Ini Dibebaskan, UPTD PPRD Bontang: Kebijakan Gubernur Kaltim, Dampak Kenaikan BBM

Tekstual01

Tak Patuhi Protokol Kesehatan, Pelaku Usaha Siap-Siap Disanksi

Tekstual01