TEKSTUAL.com – Sepekan yang lalu, masih segar di ingatan seorang bocah 14 tahun menjadi korban serangan buaya hingga mengalami luka serius dan harus dirawat di rumah sakit. Tak ayal kehadiran buaya di kawasan pesisir Lok Tuan ini cukup mengkhawatirkan.
Hal ini lah membuat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim bersama Balai Taman Nasional Kutai (TNK), dibantu Bhabinkamtibmas Loktuan, dan sejumlah warga melakukan evakuasi pada binatang jenis reptil ini, Kamis (24/09/2020).
Aipda Ahmad Bajuri menjelaskan proses pencarian predator penyerang bocah 14 tahun itu dilakukan dengan menyisir kawasan yang menjadi tempat munculnya buaya tersebut. Sekitar 3 jam lamanya waktu yang dibutuhkan. Mulai dari pukul 21.00 hingga akhirnya buaya tersebut ditemukan sekira pukul 24.00 Wita. Ahmad Bajuri pun meyakini buaya yang berhasil ditangkap itu adalah buaya yang menyerang bocah pada pekan lalu.
“Di paha anak yang digigit giginya masih tertinggal satu. Begitu juga setelah dipadukan ternyata buaya yang ditangkap itu giginya hilang satu,” ujarnya.
Dilanjutkan Ahmad Bajuri, dari pencocokan gigi buaya tersebut dan pemeriksaan lebih lanjut gigi buaya itulah yang tertinggal di paha An. Dari situlah disimpulkan buaya itu yang menggigit An. Saat ini, buaya tersebut sudah dibawa tim BKSDA untuk direlokasi ditempatkan di habitatnya.
Dengan kejadian yang telah menimpa An, Ahmad Bajuri kembali mengimbau kepada masayarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati di kawasan tersebut. Di samping itu, dirinya juga berharap pemerintah dapat membuat penangkaran untuk buaya-buaya liar di wilayah pesisir.
“Semoga pemerintah bisa membuat penangkaran buaya untuk merelokasi buaya-buaya yang liar, tidak direlokasi ke tempat lain yang nantinya akan membahayakan juga. Kalau bisa dibikinkan penangkaran yang nantinya juga bisa menjadi destinasi wisata,” harapnya. (nnd)