Advertorial

Sempat Cium Bau Gosong, Lurah Belimbing Bisa Sembuh karena Terapkan Isoman Berbeda dengan yang Lain

TEKSTUAL.com – Tak menyangka dan kaget, tentu itu yang dirasakan seseorang saat terpapar Covid-19. Ini pula yang dirasakan Lurah Belimbing, Ade Darmawan saat mengetahui dirinya dinyatakan positif, usai melakukan rapid antigen Covid-19 bersama sang istri dan ponakan di Klinik Enra Bersama pada Minggu (11/7/2021) lalu.

Ade menceritakan bagaimana tidak kaget, tujuan awal ia berniat mengantar istri untuk tes rapid antigen Covid-19 karena ada gejala batuk, namun setelah hasil tes keluar, malah dia yang dinyatakan positif.

“Padahal tidak ada gejala, tapi malah saya yang positif,” ujarnya saat ditemui, Rabu (28/7/2021).

Setelah dinyatakan positif, ia meyakini terpapar Covid-19. Tidak ada keraguan bahkan berpikir sedikit pun melakukan tes ulang. Karena sepengetahuan dia, alat tes rapid tersebut sudah canggih dibuat oleh para ahli.

“Tidak ada urgensi ulang, saya yakin pasti positif,” tuturnya.

Dinyatakan positif, Ade pun langsung memberitahu keluarga, ketua RT se-Belimbing, orang kantor, share di media sosial, Puskesmas Bontang Barat, Tim Satgas Covid-19 Bontang, dan Camat Bontang Barat. Tujuannya adalah agar semua bisa menjaga jarak dengan dia dan bisa mendoakannya cepat sembuh.

Dikatakan pula Ade, setelah dinyatakan positif, malam itu juga ia menyuruh ponakan untuk membeli buah-buahan, vitamin di apotek dan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah rumah hingga di luar.

Ketika menjalani isoman di hari pertama dan kedua, Ade mengaku tidak merasakan gejala apa pun. Di situ ia hanya fokus meningkatkan imun tubuh dengan menerapkan pola makan 4 sehat 5 sempurna, rajin berjemur di pagi hari 8.30 hingga 10.30 Wita, olahraga ringan di kamar, seperti push up, sit up dan lainnya.

Kemudian sebelum memasuki ibadah salat zuhur, ia meningkatkan imun dengan menonton video lucu di ponsel pintar miliknya maupun acara di televisi (TV). Yang terpenting lagi adalah rajin beribadah untuk meningkatkan kesabaran dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Memasuki hari ketiga, di sini lah dia baru merasakan gejala. Kata Ade, ia seperti mencium bau gosong. Padahal, tidak ada orang rumah dan tetangga yang sedang bakar-bakar. Puncak bau gosong itu menyengat hingga malam hari. Namun keesokan harinya bau itu sudah hilang. Baunya seperti ban dan karet terbakar, itu ia rasa selama 24 jam. Sampai buka tutup dan gonta-ganti masker.

“Memang mengikuti vaksinasi covid-19 itu sangat penting. Berkat mengikuti itu, tidak ada gejala berat yang saya alami,” tegasnya.

Dia pun membeberkan pembeda isoman yang dijalani selama 10 hari hingga dinyatakan sembuh di hari ke-11. Pertama seluruh tempat makanan maupun minuman ketika digunakan harus dicuci air panas, makan tiga kali sehari lengkap sayur sayuran, buah-buahan, dan susu, menghirup minyak angin yang dituang di air panas dalam sebuah wadah kemudian seluruh kepala badan ditutup dengan kain, menonton video lucu, tanggalkan urusan pekerjaan fokus istrirahat penuh dan tetap rajin beribadah.

Ia pun tak lupa mengimbau agar warga yang belum divaksin dapat segera vaksin. Ia menyakini bila sudah divaksin dapat mengurangi efek gejala berat saat terpapar Covid-19. Patuhi juga 5 M, terapkan pola hidup sehat, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Bila kita menjalankan isoman dengan baik dan doa terus mengalir, yakinlah pasti akan indah waktunya sehat seperti sedia kala,” tutupnya. (adv/ver/diskominfo)

Related posts

Gelar Miners Night, Perhapi Akan Terus Berkontribusi untuk Tambang dan Kutim

Tekstual01

Bupati Apresiasi Kegiatan Muhammadiyah Kutim, Bersedia Hadir saat Acara

Tekstual01

Abdul Haris Minta Sosialisaikan Mobile JKN agar Masyarakat Kurangi Antrean saat Mendaftar

Tekstual01

MTQ Kecamatan Tenggarong Siap Digelar Awal Mei 2024

Tekstual01

“Wajah Tenggarong” Jadi Salah Satu Fokus Dinas PU Kukar

Tekstual01