TEKSTUAL.com – Adanya wacana penutupan akses Jalan Pos 7 yang menghubungkan Kelurahan Guntung dan Lok Tuan sepertinya bakal ditinjau kembali. Pasalnya, 12 pedagang yang berada di sepanjang pintu masuk jalan tersebut keberatan bila sampai ditutup.
Alasan mereka tidak lain karena sudah tinggal bertahun-tahun sambil berjualan.
12 orang pedagang atau pemilik warung tersebut adalah Kamaruddin, Hj Sriyah, Ayu, Tumbur Sihombing, Nurhidayati, Suharti, Ismawati, Murniati, Cak No, Baharudin, Nurhayati dan Ilham.
Pihak pedagang dan warga melalui Kamaruddin menjelaskan, wacana penutupan akses jalan Pos 7 ini dikarenakan adanya pembangunan 2 perusahaan di kawasan tersebut, yakni pabrik soda dan Pabrik amonium nitrat (PT KAN). Ini ditangani langsung oleh pihak PT. KIE sebagai pengelola kawasan yang ada di area PT Pupuk Kaltim
“Ini lah yang menjadi alasan utama ditutup dan pengalihan arus karena dua perusahaan itu sedang dalam proses pembangunan,” ungkapnya.
Kamaruddin menerangkan hal itu lah yang menjadi keluhan masyarakat. Karena bila sampai ditutup bisa berdampak pada mata pencaharian para pedagang di sepanjang jalan tersebut.
“Memang mata pencaharian warga bergantung pada aktivitas warga yang melalui jalan itu,” terangnya.
Terkait hal tersebut, pernah juga Ketua RT 18 Kelurahan Guntung, Sukirman pernah diundang PT. KIE melalui Danru Wakar PT. KIE, Asmari. Namun dari hasil pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil, bahkan terkait pembebasan lahan yang diminta warga belum bisa ditindaklanjuti, begitu pula dengan jalan alternatif nantinya masih berada dalam kawasan perusahaan.
Sementara, Sekretaris PT KIE, Benny Samosir menerangkan pihaknya sudah mulai melakukan pembangunan jalan alternatif sekitar kawasan tersebut, namun nantinya jalan berbelok menuju Jalan NPK Pelangi dan jalannya akan dimulai dari sebelum pintu masuk tembus ke NPK Pelangi samping pasar baru sekitar 2 kilometer.
“Untuk keputusan selanjutnya akan menunggu progres pembangunan jalan alternatif dan hasil koordinasi manajemen perusahaan,” tegasnya.
Dipaparkan pula Benny, hal yang sudah dilakukan oleh PT. KIE adalah melakukan proses pengerjaan jalan alternatif berdiameter 90-100 meter, lebar 4 meter dengan material yang digunakan adalah beton, pembangunan parit sebelah kiri-kanan jalan masing-masing lebarnya Sentimeter.
Kemudian diakui Benny, terkait penutupan jalan tersebut mendapat apresiasi Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang. Karena sebelum dilakukan penutupan jalan perusahaan menggelar s sosialisasi terlebih dahulu mengundang forum RT dari Kelurahan Guntung dan Lok Tuan, serta Pupuk Kaltim.
“Dari sosialisasi itu, semua aspirasi warga ditampung. Mediasi itu guna menemukan keputusan terbaik yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah,” ujarnya.
PT KIE juga akan melakukan perubahan jadwal penutupan akses Jalan Pos 7 mengingat penutupan akses masih sebatas simulasi dan yang dibatasi saat ini adalah kendaraan mobil namun untuk sepeda motor masih bisa melalui akses jalan tersebut.
Penutupan jalan tersebut sejatinya memiliki alasan kuat, yaitu untuk melindungi kawasan Objek Vital Nasional (obvitnas), namun nyatanya sebagian warga merasa keberatan dengan rencanaupan tersebut karena merupakan akses terdekat, di samping itu juga di jalan itu masih terdapat pedagang yang memutar roda ekonominya dari aktivitas pulang pergi para karyawan perusahaan.
Kemudian dalam tuntutannya, para pedagang meminta agar tanah yang mereka tempati dibeli oleh perusahaan atau dibuatkan jalan alternatif sebagai bentuk kepedulian dari pihak perusahaan atas kerugian yang akan diderita bilamana penutupan akses jalan Pos 7 terlaksana.
Hal ini harus dibahas dalam bentuk pertemuan atau mediasi agar tercapai suatu solusi yang akan dicapai agar kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan. (ver)