Bontang

Gandeng Pemerintah, Polsek Bontang Barat Tinjau Titik Rawan Banjir dan Tanah Longsor

TEKSTUAL.com – Hujan deras mengguyur Bontang sejak dini hari membuat sejumlah warga Kanaan dan Gunung Telihan merasa resah. Pasalnya, saat hujan dengan intensitas tinggi di beberapa titik wilayah Kanaan dan Gunung Telihan merupakan langganan banjir.

Terkait hal tersebut, Polsek Bontang Barat menggandeng Trantib Kecamatan Bontang Barat, Kelurahan Kanaan dan Gunung Telihan melakukan peninjauan langsung, Kamis (14/7/2022).

Apel dipimpin langsung Kapolsek Bontang Barat, Iptu M Yazid yang digelar di halaman Kantor Kecamatan Bontang Barat, diikuti sejumlah personil Polsek Bontang Barat, anggota Trantib Kecamatan Bontang Barat, Trantib Kelurahan Kanaan dan Gunung Telihan.

Apel persiapan monitoring titik rawan banjir dipimpin Kapolsek Bontang Barat Iptu M Yazid.

Peninjauan diawali di jembatan perbatasan 7 dan 21 Kelurahan Kanaan. Dikatakan Kasi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban (Trantibum) Kelurahan Kanaan, Nelly Sampe, saat intensitas hujan tinggi, di daerah aliran sungai RT 7 dan 21 pasti meluap ke jalan. Menurutnya, itu karena penyempitan di arus sungai. Namun untuk penanganan, pihak kelurahan sudah berkoordinasi dengan beberapa perusahaan untuk peminjaman alat berat.

“Banyak pohon, kalau tenaga manusia tidak akan sanggup. Harus menggunakan alat berat. Sementara masih menunggu giliran dari perusahaan,” ungkapnya.

Polsek Bontang Barat bersama Trantib Kecamatan Bontang Barat, Trantib Kelurahan Gunung Telihan dan Trantib Kelurahan Kanaan saat memantau titik rawan banjir di jembatan pembatas RT 1 Kanaan dan RT 19 Gunung Telihan.

Kemudian peninjauan dilanjutkan ke RT 01 Kelurahaan Kanaan. Saat ditinjau terlihat genangan air menutupi jalan. Kata Nelly, memang di daerah tersebut tidak memiliki parit dan drainase.

“Sudah diusulkan di Musrenbang tapi hingga kini belum dapat dibenahi karena belum ada pos anggaran untuk itu,” jelasnya.

Selanjutnya, menuju Jalan Soekarno-Hatta eks Jalan Flores. Di sana ada beberapa titik tanah longsor di pinggiran aspal jalan. Ditegaskan Iptu M Yazid, terkait hal tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk dapat ditambah rambu-rambu tanda bahaya longsor.

“Meski sudah ada rambu-rambu. Harus tetap ditambah. Ini guna menghindari terjadinya kecelakaan baik pagi hari saat padat aktivitas maupun malam hari saat penerangan jalan kurang,” pintanya.

Setelah memantau tanah longsor, tim gabungan menuju jembatan yang berbatasan dengan RT 19,RT 26 Kelurahan Gunung Telihan dan RT 1 Kelurahan Kanaan. Di sana merupakan lewatnya arus yang menyebabkan banjir Gunung Telihan dan Kanaan. Peninjaun akhir di jembatan RT 19 Gunung Telihan.

“Dari hasil peninjauan banjir. Meski hujan deras sejak semalam, debit air masih normal. Semoga saja tidak hujan deras,” harapnya.

Dijelaskan Yazid, kegiatan tersebut diinisiasi guna mengurangi terjadinya bahaya banjir dan tanah longsor di wilayah Bontang Barat khususnya Kanaan dan Gunung Telihan. Sejatinya terjun langsung agar dapat mengetahui kejadian di lapangan dan mencarikkan solusi lewat dinas terkait agar dapat ditindaklanjut.

“Untuk sinergitas, kegiatan kolaborasi dengan Trantib kecamatan maupun kelurahan ini akan menjadi agenda rutin,” pungkasnya. (ver)

Related posts

21 Tahun Program COOP, Badak LNG Sambut 30 Mahasiswa COOP Angkatan XL

Tekstual01

Injak Usia 48 Tahun, Badak LNG Gelar Berbagai Acara hingga Resmikan Terobosan Baru

Tekstual01

Usai Dilantik, Basri – Najirah Konvoi Keliling Kota

Tekstual01

Didesak Jujuran Rp 25 Juta, Seorang Pria Tega Menghabisi Pacarnya di Kamar Hotel

Tekstual01

Komisi III Terima Keluhan Nelayan, PT EUP Tak Hadir RDP

Tekstual01