TEKSTUAL.com – Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki potensi yang besar dari sektor perikanan. Tercatat pada 2020, total hasil produksi sungai, laut, serta tambak mencapai 202.277 ton.
Perkembangan sektor tersebut merupakan upaya dari Pemkab Kukar selama dua tahun ini yang menggelontorkan ratusan miliar rupiah guna meningkatkan industri perikanan daerah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar, Muslik menjelaskan, Pemkab memang tengah gencar memberikan bantuan melalui program bertajuk Kukar Idaman sebagai tujuan utama mengembangkan ekonomi pembudidaya ikan dan nelayan berbasis kawasan daerah.
“Program ini sudah berlangsung sejak 2021,” ungkap Muslik saat ditemui, Jumat (24/3/2023).
Dikatakan Muslik, sejumlah bantuan tersebut masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026. Bantuan berupa sarana dan prasana menyasar 25 ribu dari 35 ribu nelayan dan pembudidaya ikan di Kukar. Dalam tiap tahun bantuan akan menyasar 5 ribu nelayan dan pembudidaya ikan pada 20 kecamatan di Kukar.
“Target kami di 2022 kemarin 5 ribu nelayan dan pembudidaya ikan. Ternyata bisa melampaui target sampai 8.066 orang yang menerima bantuan,” ujarnya.
Sejatinya program yang masuk dalam pengembangan pertanian berbasis kawasan itu juga terus meningkat dari sisi anggaran. Semula pada 2022 total anggaran DKP hanya Rp 158 miliar, sedangkan pada 2023 alokasi bantuan dinas mencapai Rp 219 miliar. Bantuan tersebut berupa sarana dan prasarana untuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan).
“Kami menargetkan 2023, bantuan akan menyasar lebih dari sekitar 9 ribu nelayan dan pembudidaya ikan,” pungkasnya. (adv/diskominfokukar)