Advertorial Pemkab Kukar

Desa Manunggal Jaya Normalisasi Irigasi Pertanian Desa

TEKSTUAL.com – Hasil sektor pertanian adalah salah satu pemasukan utama warga Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. Sebab hampir seluruh penduduk desa, mayoritas berprofesi sebagai petani padi sawah dan holtikultura.

Memastikan eksistensi kawasan pertanian dan pemasukan petani desa meningkat, pemerintah setempat sekarang berusaha meningkatkan infrastuktur pertanian di Manunggal Jaya. Salah satu cara pilihan yakni melakukan normalisasi irigasi sepanjang 1 kilometer.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Desa Manunggal Jaya, Sukemi, ia menjelaskan normalisasi aliran irigasi pertanian tersebut memiliki sejumlah manfaat. Antara dari manfaat normalisasi yang tengah berjalan saat ini, memastikan irigasi dan pengiran pertanian setempat selalu berfungsi optimal. Upaya itu sekaligus memastikan agar petani di Manunggal Jaya tidak memiliki kendala dalam proses usaha tani.

“Sebab itu normalisasi di lakukan pemerintah desa sekarang, agar mempermudah aliran air menuju lokasi pertanian warga,” ungkap Sukemi, pada Rabu (08/11/2023).

Kemudian dikatakan pria itu, normalisasi aliran irigasi itu juga merupakan rencana desa untuk meningkatkan hasil produksi pertanian setempat. Sebab sebagai tujuan akhirnya diharap pendapatan petani Manunggal Jaya, turut ikut meningkat.

Sementara untuk memuluskan proses normalisasi aliran irigasi, pemerintah desa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) perubahan 2023. “Ditarget seluruh normalisasi aliran irigasi pertanian desa, selesai di akhir 2023,” akhirinya. (adv/diskominfokukar)

Related posts

Pencak Silat Kutim Optimis Raih Emas

Tekstual01

Pemkab Kukar Siapkan Event Bertajuk Kukar Full Senyum 2023

Tekstual01

Brida Kukar Gelar Tahapan Penelitian Ketersediaan Air Bersih di Sekitar IKN

Tekstual01

Bupati Kutim Jadi Inspektur Upacara Peringati Hari Guru Nasional

Tekstual01

87 Sekolah di Kutim Bisa Ikuti Penilaian Adiwiyata, Kepala DLH: Dari 18 Kecamatan, Jumlah Partisipasi Masih Minim

Tekstual01