TEKSTUAL.com – Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur (Kutim) kini fokus pada program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Hal tersebut diungkapkan Kepala DTPHP Kutim, Diah Ratnaningrum saat menghadiri panen pedet (anakan sapi) di Desa Manunggal Jaya, Rantau Pulung, Kamis (09/11/2023).
Diah menjelaskan, peningkatan populasi ternak melalui Upsus Siwab tidak akan mengikuti pola konvensional atau yang lama. Peternak akan diarahkan menjadi mandiri. Dalam hal itu, pihaknya akan memperkuat subsektor pendukung. Seperti penyediaan bibit dan pakan berkualitas, serta pendampingan petugas di lapangan.
“Dengan program yang dijalankan ini, diharapkan produktivitas sapi lokal bisa meningkat,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mendorong pola pemeliharaan sapi dari perorangan ke arah kelompok dengan pola perkandangan koloni. Harapannya memenuhi skala ekonomi, pengembangan kawasan peternakan, pendampingan petugas dan pengembangan pola integrasi ternak tanaman. Misalnya integrasi sapi-sawit, jagung-sawit, kemudian pengembangan padang penggembalaan, optimalisasi lahan eks tambang dan kawasan padang penggembalaan.
“Jadi asa simbiosis mutualismenya. Saling menguntungkan antara limbah sawit menjadi pakan ternak. Kemudian kotoran sapi dimanfaatkan untuk pupuk organik sawit. Hasilnya ada peningkatan TBS (Tandan Buah Segar) setelah menggunakan pupuk organik,” tutupnya. (adv/diskominfoperstik)