Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) telah melakukan sosialisasi mengenai kebijakan penarikan retribusi di Area Gor Sempaja sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2024.
Kasubag Tata Usaha UPTD Pengelolaan Sarana dan Prasarana Olahraga Dispora Kaltim, Armen Ardianto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyampaikan informasi tersebut kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pelaku olahraga di kawasan tersebut.
“Alhamdulillah, setelah sosialisasi, mereka menyambut positif kebijakan ini dan kini mereka tahu berapa tarif yang harus disetor kepada pemerintah,” jelas Armen.
Armen menambahkan, salah satu kelompok yang telah menerapkan kebijakan ini adalah pelaku UMKM yang berjualan di sekitar Area Gor Sempaja.
“Hal ini berdampak positif bagi pelaku UMKM, karena mereka tidak perlu lagi menghindar dari pihak Satpol PP, sebab mereka telah memenuhi kewajiban untuk menyetor retribusi,” ungkapnya.
Mengenai tarif yang ditetapkan, Armen menyatakan bahwa penarikan retribusi untuk pelaku UMKM di sekitar Area Gor Sempaja tidak memberatkan.
“Tarifnya sekitar Rp10.000 per hari untuk satu lapak. Namun, jika mereka memiliki tempat semacam stand, tarifnya bisa mencapai Rp50.000 per hari,” ujarnya.
Di akhir, Armen menanggapi anggapan bahwa penerapan kebijakan penarikan retribusi di Area Gor Sempaja merupakan upaya pemerintah untuk berbisnis dengan masyarakat.
“Masyarakat tidak boleh salah paham tentang kebijakan ini. Kami sama sekali tidak ingin berbisnis, tetapi meminta partisipasi masyarakat untuk melaksanakan aturan yang tercantum dalam Perda No. 1 Tahun 2024. Perawatan dan pengelolaan Gor Sempaja memerlukan biaya yang cukup besar,” tutupnya. (Adv/Dispora Kaltim)
