Program Beasiswa Kukar Idaman tahun 2025 kini memasuki tahap verifikasi administrasi setelah masa pendaftaran ditutup. Ribuan peserta yang telah mendaftar akan menjalani proses penyaringan dan validasi dokumen sebelum bantuan pendidikan disalurkan.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara, Dendi Irwan Fahriza, mengatakan bahwa proses verifikasi dilakukan bertahap. Dimulai dari pengecekan daring hingga verifikasi lapangan ke satuan pendidikan peserta.
“Verifikasi awal dilakukan melalui sistem, untuk mengecek kesesuaian dan keabsahan dokumen. Salah satunya memastikan file yang diunggah sesuai format dan tidak palsu,” ujar Dendi saat ditemui di Tenggarong, Selasa, 20 Mei 2025.
Proses ini ditargetkan rampung pada minggu ketiga Mei 2025. Setelah itu, tim verifikasi akan melakukan pengecekan langsung ke sekolah atau perguruan tinggi untuk memastikan status akademik peserta, seperti indeks prestasi kumulatif (IPK) dan semester yang sedang ditempuh.
Dendi mengungkapkan bahwa dalam tahap verifikasi kerap ditemukan ketidaksesuaian data.
“Ada yang mengaku semester enam, tapi ternyata sudah semester sepuluh. Atau mengunggah IPK 3,1, padahal data resmi kampus menunjukkan 2,7. Ini yang harus kami luruskan,” jelasnya.
Selain ketidaksesuaian data, pihaknya juga menemukan beberapa kasus pemalsuan dalam dua tahun terakhir, khususnya pada jenjang S2 dan S3.
“Pernah ada yang mengaku kuliah di kampus luar Kalimantan Timur, ternyata bukan mahasiswa di sana. Ini jadi peringatan keras agar peserta jujur sejak awal,” tegasnya.
Tahun ini, proses verifikasi juga melibatkan Bankaltimtara, yang diberikan akses untuk memastikan keaktifan rekening peserta. Hal ini dilakukan agar pencairan beasiswa tidak terkendala.
“Ini bentuk antisipasi agar tidak terjadi gagal salur setelah penerima ditetapkan. Jadi, rekening harus aktif dan atas nama sendiri,” kata Dendi.
Adapun total anggaran tahap pertama Program Beasiswa Kukar Idaman 2025 mencapai sekitar Rp9 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk berbagai kategori beasiswa, mulai dari pendidikan tinggi hingga bantuan bagi santri dan pelajar prasejahtera.
Kategori Beasiswa Tematik mencakup 30 peserta melalui kerja sama dengan Telkom University dan PKN STAN. Sementara, Beasiswa Santri Lanjut Perguruan Tinggi tersedia untuk 20 peserta, bekerja sama dengan PTIQ dan Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta. Kedua kategori ini mencakup pembiayaan penuh dan biaya hidup selama delapan semester.
Untuk kategori santri pondok pesantren dan siswa SMA/sederajat, masing-masing disediakan 200 kuota, termasuk subkategori prestasi akademik, non-akademik, yatim piatu, dan prasejahtera.
Kategori D4-S1 menjadi yang paling banyak diminati dengan total kuota 867 peserta, meningkat dari target awal sebanyak 800 orang setelah dilakukan penyesuaian anggaran. Selain itu, tersedia pula kuota untuk jenjang S2 sebanyak 20 orang, dan 10 orang untuk jenjang S3.
“Setelah dihitung ulang, anggarannya cukup untuk 867 peserta,” ujar Dendi. (*adv/diskominfokukar)