Advertorial Diskominfo Kukar

Bejaguran, Olahraga Khas Warga Kukar Kembali Digelar di Taman Tanjong

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menggelar Bejaguran Entertainment, sebuah ajang olahraga khas masyarakat yang dijadwalkan berlangsung pada 20–21 Juni 2025 di Taman Tanjong, Tenggarong.

Bejaguran merupakan olahraga tantangan yang tumbuh secara alami dari kebiasaan masyarakat, berbeda dengan olahraga bela diri formal seperti tinju atau kickboxing.

“Bejaguran ini kami fasilitasi sebagai bagian dari olahraga masyarakat. Ia tumbuh dari kebiasaan warga, bukan dari sistem formal seperti tinju. Tapi prinsipnya tetap ada wasit, ada juri, dan ada aturan,” kata Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, Rabu, 21 Mei 2025.

Ali menjelaskan, penyelenggaraan bejaguran bertujuan memberikan ruang positif bagi anak-anak muda dalam menyalurkan energi, kemampuan fisik, bahkan potensi konflik personal secara aman dan terarah. Dengan sistem yang lebih tertata, olahraga ini diharapkan tak sekadar menjadi tontonan, tetapi juga media pembinaan.

“Banyak anak muda punya potensi bela diri tapi belum terjangkau pelatihan formal. Kita sediakan panggungnya dulu. Dari sana bisa kita pantau, kemudian diseleksi dan mungkin diarahkan menjadi atlet tinju atau kickboxing,” jelasnya.

Tidak seperti olahraga pertarungan profesional yang melalui pelatihan intensif, bejaguran bersifat terbuka dan spontan. Namun, jika difasilitasi dengan baik, olahraga ini bisa berkembang menjadi lebih aman dan edukatif.

Ali juga menekankan bahwa bejaguran memiliki nilai sosial yang tinggi. Dalam sejumlah kasus, olahraga ini digunakan sebagai alternatif penyelesaian konflik antarpemuda, agar tidak meluas ke ruang publik secara liar.

“Setidaknya, kalau ada yang punya masalah, bisa disalurkan di ring. Tidak liar, tidak berbahaya,” ujarnya.

Ajang Bejaguran Entertainment bukan kali pertama digelar. Event ini telah menjadi agenda tahunan yang selalu menarik minat masyarakat, baik peserta maupun penonton.

Dispora Kukar menilai bejaguran sebagai wujud keberagaman olahraga lokal. Selain aspek kompetisi, nilai-nilai sosial, hiburan, dan kebugaran turut menjadi bagian dari pendekatan pembinaan olahraga di daerah.

“Olahraga itu tidak melulu soal prestasi. Ada juga nilai-nilai sosial, hiburan, dan kebugaran yang harus kita fasilitasi,” pungkas Ali. (*adv/diskominfokukar)

Related posts

Atasi Banjir dalam Kota, Dinas PU Kukar Segera Bangun Kanal Banjir

Tekstual01

Cegah Penularan Kalangan Remaja, Dinkes Kutim Gelar Seminar Remaja Cerdas Bebas HIV

Tekstual01

Pengembangan Potensi Wisata Desa Pela Dapat Kucuran Rp 1 Miliar

Tekstual01

Sembari Safari Ramadan, Wabup Rendi Pantau Perkembangan Pekerjaan Pengadaan Air Bersih dan Pemenuhan Listrik di Desa Muara Pantuan

Tekstual01

Bupati Kutim Buka Seleksi PPPK Tenaga Teknis, Guru dan Kesehatan

Tekstual01