TEKSTUAL.com – Pandemi virus corona (Covid-19) yang merebak di beberapa wilayah berakibat pada perekonomian yang lesu. Hal tersebut juga berdampak pada pendapatan sopir angkutan kota (angkot).
Paulinus (60), warga Bontang yang sudah menjadi supir angkot sejak 1991 mengaku penghasilannya menurun drastis selama pandemi. Pasalnya, selama pandemi ini dia kesulitan mendapat penumpang.
“Selama ada corona ini kadang saya tidak dapat penumpang sama sekali. Kalaupun dapat penumpang, hasilnya hanya cukup untuk isi bensin saja. Benar-benar sulit,” ungkapnya.
Paulinus melanjutkan, sebelumnya dia sempat hendak menggadaikan surat-surat berharga yang dia miliki. Namun urung juga terpenuhi. Karena itu dengan adanya bantuan sembako dari pemkot, dia merasa senang.
“Adanya bantuan ini, saya merasa senang. Karena wabah ini tidak hanya satu dua yang merasakan, tetapi semuanya,” sebutnya.
Bantuan yang diterima Paulinus dari Pemkot Bontang yang digelar di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) bersama 21 rekannya itu meliputi beras, minyak, mi instan, gula, teh, dan juga kue kemasan kaleng.
“Kami bersyukur sekali pemerintah memperhatikan kami para sopir angkot. Dan juga dengan berkurangnya yang sakit kami mulai ada dapat penumpang, walau sedikit. Kami benar-benar bersyukur,” pungkasnya. (nnd)