Bontang Kutai Kertanegara

Rawan Klaster Baru, New Normal Sekolah Masih Dipertimbangkan

TEKSTUAL.com – Meski Pemkot Bontang memutuskan new normal untuk tempat ibadah dan fasilitas umum. Namun untuk kegiatan belajar di sekolah masih dipertimbangkan karena dikhawatirkan bisa menimbulkan klaster baru.

Dalam menjalani new normal di sekolah, terdapat pula 19 syarat yang harus dipenuhi. Disampaikan Akhmad Suharto, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang, 19 syarat tersebut diantaranya, screening terhadap guru dan karyawan, screening zona lokasi tempat tinggal, tanda lulus screening, tes covid-19 bagi 3000 tenaga pendidik dari jenjang SPS hingga SMA. Sosialisasi virtual sebelum belajar mengajar, pengaturan waktu belajar yakni jam masuk dimulai pukul 08.00 Wita dan jam pulang dipercepat.

Adapun poin penting lainnya yaitu data dan cek kondisi guru kelas siswa. Serta mengatur posisi duduk dengan jarak 1,5 meter.

“Jika perlu diberi batasan berupa plastik bisa saja. Namun ini tentu akan menambah biaya,” urainya.

Sementara itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memaparkan new normal untuk di sekolah memang perlu dipertimbangkan kembali. Diakui Neni 19 syarat yang ada tidaklah mudah dilakukan.

“Selama belum ada vaksin, mungkin kegiatan belajar masih tetap virtual,” imbuhnya.

Namun ia menegaskan jika harus kembali belajar di sekolah maka hanya bisa diterapkan untuk jenjang SMP dan SMA.

“Anak-anak ini rawan. Kalau SMA mungkin sudah paham, tapi yang kecil-kecil ini belum paham. Jangan sampai ada klaster baru,” tukasnya. (nnd)

Related posts

Soal Sengketa Lahan di RT 38 Tanjung Laut, Ahli Waris Beri Solusi Ganti Rugi 1,5 jt per Meter Persegi

Tekstual01

Puluhan Pengunjung yang Kedapatan di Beras Basah Dihukum Push-Up dan Disuruh Pulang

Tekstual01

Terdampak Covid-19, Puluhan Pekerja Bangunan dan Pedagang Keliling Dapat Bantuan Sembako

Tekstual01

Galang Donasi ala Milenial, Limakasi Kumpulkan Rp 40 Juta

Tekstual01

Bantu Warga Terdampak Covid-19, TNI-Polri Buka Dapur Umum

Tekstual01