Bontang

Kisah Relawan Satgana K2M Bontang di Sulbar, Dari Jalan Kaki 1,5 Kilometer Distribusikan Bantuan hingga Diguncang Gempa

TEKSTUAL.com – Tim Relawan Satuan Penanganan Bencana (Satgana) Kerukunan Keluarga Mamuju (K2M) Bontang tiba di Kota Taman, Rabu (3/1/2021). Tentu berbagai macam kendala mereka alami saat menjalankan misi kemanusiaan di Sulawesi Barat (Sulbar) pasca gempa berkekuatan 6,2 magnitudo.

Sejatinya K2M Bontang mengirim 24 Tim Relawan Satgana yang terdiri dari 19 laki-laki dan 5 perempuan untuk menyalurkan bantuan berupa sembako, uang tunai, pakaian layak pakai, dan membantu evakuasi korban reruntuhan.

Ketua K2M Bontang, Amir Tosina menceritakan, suka duka misi kemanusiaan ini cukup luar biasa. Bahkan sejak awal sudah mengalami kesulitan. Seperti saat mencari kendaraan untuk mengangkut bantuan ke Sulbar. Saat itu, memang sempat kebingungan karena tidak adanya pemberangkatan kapal Bontang menuju Sulbar. Untung saja ada kapal barang yang difasilitasi Syahbandar Bontang yang berangkat, Kamis (28/1/2021) langsung memecah kebuntuan.

Tiba di Sulbar Jumat (29/1/2021) malam, Tim Relawan Satgana memang disambut hangat mantan bupati Mamuju yang kini menjabat sebagai Anggota DPR RI, Suhardi Duka di kediamannya, Pemuda Pancasila (PP) Sulbar, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mamuju, Abd Malik Balakko. Namun tim relawan bukan tinggal di hotel atau penginapan, mereka harus mendirikan tenda di luar rumah Suhardi karena ditakutkan akan kembali terjadi gempa susulan.

“Meski ada juga yang membantu memberikan satu unit rumah di BTN Binanga untuk tempat tinggal tim relawan,” ujarnya.

Lalu berlanjut pendistribusian. Untuk pendistribusian dengan arahan keluarga di sana, hampir semua titik pengungsian mendapatkan bantuan. Baik di Mamuju maupun Majene. Itu ada yang ditempuh 8 kilometer, ada juga 1,5 kilometer dengan berjalan kaki. Kalau jarak 1,5 kilometer, ini saat memberikan bantuan di Pulau Karampuang dengan jumlah 11 dusun 1 desa.

“Mereka (warga di Pulau Karampuang, Red) tersentuh saat kami datangi. Walau jalan kaki, melihat mereka senang atas kedatangan kami, rasa capek itu terbayarkan,” kata Amir.

Setelah semua bantuan berhasil didistribusikan, tim mulai berkemas menuju Pare-pare untuk menaiki KM Kirana tujuan Bontang. Saat mau pulang, malah terjadi gempa berkekuatan 4,4 magnitudo di malam hari. Tentu ini sempat membuat tim panik. Sebab, getarannya waktu itu terasa cukup kuat.

“Meski banyak kendala, Alhamdulillah semua bantuan dapat disalurkan dan seluruh tim relawan Satgana kembali ke Bontang dengan selamat,” pungkasnya. (ver)

Related posts

Nikah, KUA Wajibkan Calon Pengantin dan Wali Gunakan Masker dan Sarung Tangan

Tekstual01

Pupuk Kaltim Mulai Jajaki Pengembangan Teknologi Green Amonia di Denmark

Tekstual01

Kelurahan Kanaan Sediakan 58 Paket Sembako Khusus yang Isoman, 31 Sudah Disalurkan

Tekstual01

Peduli Lingkungan, Ruang Kita Edukasi Cara Mengolah Sampah Organik

Tekstual01

Jelang Ramadan, Sejumlah Komoditi di Tiga Pasar Alami Kenaikan

Tekstual01