TENGGARONG – Deru mesin perahu ketinting kembali menggema di Sungai Mahakam. Ratusan penonton memadati tepian Dermaga Penyeberangan Pulau Kumala untuk menyaksikan adu cepat perahu tradisional yang menjadi salah satu atraksi paling dinanti dalam rangkaian Pesta Erau Adat Kutai 2025.
Ajang yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional ke-55 tersebut tidak hanya menghadirkan peserta dari Kutai Kartanegara dan wilayah Kalimantan Timur, tetapi juga menarik perhatian pembalap dari Kalimantan Utara.
Asisten III Sekretariat Kabupaten Kukar, Dafip Haryanto, menyebut perluasan peserta ini menunjukkan bahwa balap ketinting bukan lagi sekadar hiburan lokal, melainkan mulai berkembang menjadi olahraga rekreasi yang memiliki gengsi tersendiri.
“Setiap tahun animonya semakin besar. Ini bukti bahwa tradisi bisa berjalan seiring dengan gairah kompetisi,” ujarnya.
Tak hanya menyajikan tontonan seru, lomba ini juga menjadi penggerak ekonomi warga. Lapak kuliner hingga penyewaan tikar laris diserbu pengunjung dari berbagai kecamatan.
Dafip menegaskan, pemerintah daerah akan terus menjaga keberlangsungan kegiatan ini. Selain menjaga tradisi sungai Mahakam, balap ketinting juga dinilai menjadi media perekat silaturahmi antar komunitas.
“Yang terpenting, peserta tetap mengutamakan keselamatan. Menang itu bonus, tapi kebersamaan adalah tujuan utamanya,” tutupnya. (Adv)