TEKSTUAL.COM – Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu kini kembali digaungkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur (Kutim). Yaitu melalui kegiatan Lokakarya Mini Lintas Sektor yang mengundang ketua RT dan tokoh masyarakat. Pasalnya masih ada paradigma masyarakat takut untuk melakukan pengecekan kesehatan.
Ketakutan itu disebut karena minimnya kesadaran masyarakat menerapkan pola hidup sehat.
Padahal sejatinya Posbindu yang disediakan di setiap RT ini gratis. Dengan pemeriksaan berfokus pada penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, jantung dan darah tinggi.
“Berbeda dengan dahulu yang ditakuti adalah penyakit menular seperti TB, Flu, Hepatitis dan lainnya. Tetapi kini yang harus dideteksi secara dini adalah PTM karena ini salah satu pembunuh tingkat tinggi. Makanya lewat lokakarya ini kembali kami imbau masyarakat agar kunjungi Posbindu terdekat,” ujar Haryati selaku Sekretaris Dinkes Kutim, Rabu (11/3/2020).
Dijelaskan, program Posbindu ini adalah tindak lanjut pencegahan dini faktor resiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan. Posbindu PTM menjadi salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang selanjutnya berkembang menjadi upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM).
“Kami berharap agar paradigma Indonesia sehat dapat mengubah sudut pandang masyarakat awam. Yang mana orang-orang takut ketika tahu apa penyakitnya. Padahal ketika kita tahu apa penyakit kita, maka obat yang diberikan pun pas, tidak berdasarkan kira-kira saja,” tandasnya.
Adapun dalam pemeriksaan di Posbindu tersebut terdiri dari lima tahap. Meliputi pendaftaran diri, pemeriksaan fisik dan data riwayat penyakit, serta konsultasi dokter yang disediakan untuk masyarakat secara gratis. (vit)