Bontang

Peduli Lingkungan, Ruang Kita Edukasi Cara Mengolah Sampah Organik

TEKSTUAL.com – Meningkatnya populasi manusia diikuti meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan. Sampah terbanyak yang dihasilkan manusia adalah sampah organik. Dalam sehari, rata-rata manusia menghasilkan 0,7 kg sampah dan 60 persen dari jumlah tersebut adalah sampah organik.

Meski membawa dampak tidak bagus untuk kesehatan, bukan berarti sampah tidak bisa dimanfaatkan. Pemanfaatan sampah sudah menjadi sesuatu yang umum di masa sekarang, mengingat banyaknya sampah yang dihasilkan manusia. Meski begitu, masih banyak orang yang belum paham bagaimana mendaur ulang sampah organik.

Hal ini pula yang memunculkan banyak lembaga atau komunitas yang mengedukasikan cara mengolah sampah organik. Salah satu komunitas itu adalah Ruang Kita. Bekerja sama Kertabumi Recycling Center, Ruang Kita menggelar workshop daur ulang sampah organik.

Workshop yang berlangsung secara online ini selain mengedukasikan tentang mendaur ulang sampah organik, juga menyuguhkan materi mengenai daur ulang minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat.

Pelatihan ini mengundang banyak antusias khalayak umum, dengan peserta yang mengikuti sebanyak 44 orang. Digagasnya pelatihan ini pun sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Sesuai dengan ranah gerak Ruang Kita yaitu pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.

Rachman Ramadhan selaku ketua sekaligus salah satu penggagas Ruang Kita memaparkan, sampah menjadi masalah besar terhadap lingkungan ketika tidak disadari sedini mungkin. Karenanya dibutuhkan pengetahuan untuk memulai kepedulian terhadap sampah, yang bisa dimulai dengan sesuatu yang sederhana dari rumah.

“Saya rasa ketika setiap rumah menyadari akan pentingnya menjaga lingkungan dengan dimulai dari sesuatu yang dipergunakan secara rutin dan dikelola dengan baik. Ini akan menurunkan tingkat pencemaran secara signifikan. Mulai dari individu ke individu yang lain, rumah ke rumah, antar perusahaan, dan seterusnya,” terangnya, Sabtu (11/4/2020)

Rachman menambahkan, kegiatan ini tentunya akan berkelanjutan. Mengingat persoalan sampah serta pelestarian dan pencegahan kerusakan lingkungan ini menjadi PR bersama.

“Wacana ke depannya kami akan mengedukasikan sekolah-sekolah melalui seminar sederhana. Jika memungkinkan, kami akan aplikasi secara langsung mulai dari pembuatan kompos sampai daur ulang minyak jelantah,” lanjutnya.

Kata Rachman, program ini tidak hanya pada kegiatan ini saja. Walau terkendala dengan situasi yang mengharuskan “work from home”, Ruang Kita masih akan terus bergerak.

“Untuk sementara dalam kondisi seperti ini efektifnya edukasi melalui media sosial. Implementasinya tentu menunggu waktu yang tepat,” tutupnya. (nnd)

Related posts

Komisi I Jadwal Ulang RDP dengan PT HTT

Tekstual01

April, BPS Bontang Buka Lowongan 200 Orang untuk Petugas Sensus Penduduk

Tekstual01

Badak LNG dan BSI Berkolaborasi Menyediakan Perbankan Syariah

Tekstual01

Dana Kurang, KONI Bontang Sarankan 46 Cabor Pangkas Atlet dan Ofisial ke Porprov

Tekstual01

Dapat Kuota 550, Kelurahan Belimbing Targetkan 70 Persen Warga Divaksin Guna Wujudkan Herd Immunity

Tekstual01