TEKSTUAL.com – Isu jamur enoki dari Korea Selatan (Korsel) yang terkontaminasi bakteri tentu membawa kekhawatiran bagi masyarakat. Beberapa toko pun yang menjual jamur tersebut, baik bahan mentah maupun tersaji dalam bentuk hidangan menjadi sasaran Inspeksi Mendadak (Sidak) Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3).
Kabid Ketahanan Pangan DKP3, Debora Kristiani menuturkan penyisiran terhadap peredaran jamur asal negeri ginseng ini telah dilakukan sejak Kamis (02/07/2020) lalu. Dari hasil penelusuran, jamur enoki yang beredar di Bontang masih aman.
“Terakhir monitoring di Ramayana. Sebelumnya monitoring di Hotel Equator, Sintuk, dan tempat penjualan frozen food,” terangnya, Selasa (07/07/2020).
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Keamanan Pangan DKP3, Fahrudin menambahkan masyarakat tidak perlu khawatir, sebab bakteri listeria yang mengontaminasi jamur enoki bisa diatasi dengan merendamnya di air panas.
“Tidak semua jamur enoki berbahaya. Karena ada yang berasal dari Tiongkok, ada yang dari Korea Selatan. Dan berdasarkan tim keamanan pangan nasional, jamur enoki yang terkontaminasi berasal dari Korea Selatan dengan nama produsen Green Co Ltd. Masyarakat tidak perlu panik, karena bakteri listeria bisa mati pada suhu 75 derajat celsius atau direndam di air panas selama 10 menit,” imbuhnya.
Fahrudin mengimbau masyarakat apabila menemukan di pasaran agar menginformasikan kepada DKP3 untuk dapat ditindaklanjuti.
“Hal itu juga untuk menjaga keamanan pangan bagi para konsumen yang ada di Bontang,” pungkasnya. (nnd)