Festival Etam Begenjoh, sebuah agenda tahunan yang mengusung misi pelestarian budaya dan promosi ekonomi lokal Kutai Kartanegara (Kukar), kembali digelar pada 2025 dengan pendekatan yang lebih ekspansif. Untuk pertama kalinya, kegiatan ini akan dilangsungkan di luar Kalimantan Timur, tepatnya di dua kota besar di Pulau Jawa: Yogyakarta dan Malang.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa penyelenggaraan tahun ini merupakan inisiatif langsung dari mahasiswa Kukar yang sedang menempuh pendidikan di kedua kota tersebut. Pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator, sementara proses perencanaan dan pelaksanaan dikelola oleh panitia lokal mahasiswa.
“Festival ini tetap kita selenggarakan. Mahasiswa Kukar di Malang akan menggelar kegiatan pada bulan Mei, sementara di Yogyakarta akan dilaksanakan pada Juni. Panitianya mahasiswa setempat, dan idenya memang berasal dari mereka. Kita hanya memfasilitasi,” ujar Arianto, Jumat, 11 April 2025.
Festival Etam Begenjoh telah menjadi ruang tahunan untuk menampilkan ekspresi seni, budaya, dan potensi kewirausahaan lokal Kukar. Tahun ini, dengan berpindah lokasi ke Jawa, festival tersebut memperluas cakupannya menjadi medium diplomasi budaya sekaligus promosi produk unggulan daerah di luar wilayah asalnya.
Berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kukar turut terlibat, di antaranya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM), serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Masing-masing instansi menghadirkan talenta terbaik dari program binaan mereka.
“Mulai dari seniman budaya, pelaku UMKM, sampai atlet olahraga tradisional khas Kukar, semuanya ikut terlibat. Ini sekaligus memperlihatkan kekayaan potensi yang dimiliki daerah,” tambah Arianto.
Selain pertunjukan seni dan olahraga tradisional, rangkaian festival juga mencakup sesi berbagi pengalaman antara pelaku UMKM Kukar dan pelaku usaha yang telah mapan di Yogyakarta dan Malang. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan inspirasi serta memperkuat jejaring pelaku usaha antarwilayah.
“Kan salah satu fungsinya kita mengenalkan kebudayaan dan produk UMKM Kukar di luar daerah,” pungkas Arianto. (*adv/diskominfokukar)