Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar lomba desain grafis digital sebagai bagian dari peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. Kompetisi ini berlangsung di lantai 3 Kantor Disdikbud Kukar pada Jumat, 23 Mei 2025, dan menjadi yang pertama kalinya digelar di lingkungan instansi tersebut.
Kegiatan ini disambut antusias oleh 167 peserta, terdiri dari 121 siswa tingkat SMP, 31 guru SMP, dan 15 guru SD. Mereka menyalurkan kreativitasnya melalui perangkat Chromebook, yang selama ini lebih banyak digunakan untuk Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dan ujian sekolah.
“Biasanya Chromebook hanya dipakai untuk ANBK atau ujian. Nah, sekarang kita dorong penggunaannya untuk meningkatkan kreativitas, terutama di bidang desain grafis,” kata Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurno, saat ditemui di sela kegiatan.
Menurut Joko, kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan, tetapi juga bagian dari strategi memperkuat keterampilan digital di lingkungan pendidikan. Ia menekankan pentingnya peran guru sebagai pemimpin pembelajaran yang adaptif dan kreatif.
“Kalau gurunya kreatif, siswa pasti lebih terarah. Ini juga jadi cara kita menumbuhkan minat dan bakat siswa sejak dini,” ujarnya.
Tahun ini, tema lomba mengangkat motif khas Kalimantan sebagai bentuk penguatan terhadap budaya lokal. Ketua panitia lomba, Rohman Bin Alfan, menjelaskan bahwa desain-desain terbaik akan digunakan sebagai materi visual resmi dalam souvenir bidang pendidikan.
“Souvenir dari bidang pendidikan ke depan akan punya ciri khas sendiri. Bukan hasil comot dari internet, tapi benar-benar karya asli siswa dan guru kita,” ungkap Rohman.
Proses penilaian dilakukan oleh tim juri independen yang terdiri dari dua guru SMK dan satu perwakilan komunitas desain grafis. Pemenang utama lomba akan mendapatkan hadiah berupa sepeda. Adapun pengumuman hasil lomba akan disampaikan setelah seluruh tahapan penjurian selesai.
Disdikbud Kukar berharap lomba ini bisa menjadi agenda rutin tahunan dengan cakupan yang lebih luas. “Kalau bisa, tahun depan lebih banyak sekolah yang ikut dan bisa jadi tempat lahirnya desainer muda dari Kukar,” tutup Joko. (*adv/diskominfokukar)
