TEKSTUAL.com – Kota Bontang kembali mengukir prestasi di tingkat nasional dengan meraih Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Tingkat Utama pada Malam Penganugerahan KLA 2025 yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI di Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Penghargaan tersebut diserahkan Menteri PPPA RI, Arifatul Choiri Fauzi, kepada Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, bersama 21 kabupaten/kota penerima lainnya.
Di balik capaian ini, Neni menekankan bahwa penghargaan tersebut bukan sekadar simbol keberhasilan, melainkan momentum untuk memperkuat komitmen seluruh pihak dalam memenuhi hak-hak anak.
“Yang terpenting adalah bagaimana kita semua, pemerintah, orangtua dan masyarakat terus berkomitmen menyediakan hak anak. Seperti hak bermain, belajar, mendapatkan kasih sayang, ruang terbuka yang layak, serta pendidikan yang berkualitas,” ujarnya.
Menurut Neni, keberhasilan meraih KLA Tingkat Utama menjadi penyemangat bagi Bontang untuk membenahi berbagai kekurangan, terutama dalam mewujudkan lingkungan yang aman, sehat, dan ramah anak. Ia berharap penghargaan ini dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat.
“Anak adalah aset bangsa yang harus dijaga dan dibahagiakan. Semoga penghargaan ini memacu kita untuk terus bekerja sama menciptakan Bontang sebagai rumah yang ramah bagi semua anak,” tegasnya.
Sementara Menteri PPPA RI, Arifatul Choiri Fauzi, dalam konferensi persnya menjelaskan bahwa penilaian KLA dilakukan secara berjenjang sejak Januari 2024 hingga Juni 2025, melibatkan verifikasi provinsi, kementerian, dan kolaborasi lintas lembaga. Dari 464 kabupaten/kota di Indonesia, hanya 355 yang lolos verifikasi.
Penghargaan KLA sendiri diberikan dalam empat tingkatan Pratama, Madya, Nindya, dan Utama, serta menetapkan 9 provinsi sebagai Provinsi Layak Anak. Program ini menjadi bagian dari target Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030 sesuai amanat Undang-Undang Perlindungan Anak.
Dengan torehan prestasi ini, Pemkot Bontang berharap visi besar untuk menjadikan Bontang sebagai kota yang benar-benar ramah anak dapat segera terwujud, tidak hanya di atas kertas, tetapi terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari. (*)
Sumber: PPID Kota Bontang