Advertorial Diskominfo Kukar

Hadapi Defisit, Pemkab Kukar Pangkas Belanja Daerah

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mengonfirmasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 mengalami defisit. Hal ini disebabkan penundaan pencairan dana transfer dari pemerintah pusat.
​Menurut Bupati Kukar, dr. Aulia Rahman Basri, dana transfer tahap pertama yang seharusnya senilai Rp 3 triliun, baru cair Rp 1,5 triliun. Kekurangan dana ini merupakan dampak dari Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 serta Keputusan Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025.
​”Dana tersebut tidak hilang, hanya ditunda pencairannya. Realisasinya direncanakan pada 2026,” ujar Aulia.
​Untuk menyiasati defisit, Pemkab Kukar akan melakukan rasionalisasi belanja. Aulia memastikan, pemangkasan ini tidak akan menyentuh sektor layanan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.
​”Yang dikurangi adalah pengadaan barang dan jasa yang masih bisa ditunda,” katanya.
​Lebih lanjut, Aulia menjelaskan, kegiatan pembangunan yang sudah berjalan dan memiliki kontrak kerja akan tetap dilanjutkan. Rasionalisasi hanya menyasar kegiatan yang belum dimulai atau belum memiliki kontrak.
​”Kami sudah tetapkan rambu-rambunya. Kalau belum jalan dan belum ada kontrak, itu yang kita tunda,” tutupnya. (Adv)

Related posts

Bisa Tambah PAD, Komisi II DPRD Minta Pengawasan Walet Diperhatikan

Tekstual01

Kunjungi SDN 031 Samboja, Wabup Rendi Bernostalgia Kuliner di Kantin Sekolah

Tekstual01

Forum RT Minta Insentif Dinaikkan, Piter Sebut Wajar dan Bakal Usulkan ke Pemkab

Tekstual01

Ketua DPRD Bontang Pastikan 10 Persen dari APBD untuk Penanganan Banjir

Tekstual01

DPRD Kutim Minta Pemkab Datangkan Dokter Spesialis ke RS Muara Bengkal

Tekstual01