TENGGARONG – Sejumlah mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) kembali mendatangi Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) untuk meminta kepastian pencairan Beasiswa Kukar Idaman tahap kedua tahun 2025. Audiensi berlangsung di Ruang Eksekutif Bupati, Senin (22/9/2025), dan dihadiri langsung Bupati Kukar dr Aulia Rahman Basri serta Wakil Bupati Rendi Solihin.
Dalam pertemuan tersebut, mahasiswa mempertanyakan alasan keterlambatan penyaluran beasiswa dan mendesak pemerintah segera mengambil langkah konkret. Menanggapi hal itu, Bupati Aulia memastikan bahwa Pemkab telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp16 miliar melalui APBD Perubahan 2025.
“Tambahan anggaran sudah kami masukkan di APBD-P. Tinggal menunggu pembahasan dan persetujuan DPRD,” kata Aulia.
Lonjakan jumlah penerima beasiswa disebut menjadi penyebab keterlambatan realisasi. Berdasarkan data, penerima yang sebelumnya diperkirakan hanya 1.348 orang, membengkak menjadi 4.015 orang setelah proses verifikasi dan validasi. Untuk mengakomodasi seluruhnya, Pemkab sempat menurunkan nominal bantuan per penerima—kebijakan yang kemudian menuai protes dari mahasiswa.
Aulia mengakui kebijakan itu tidak ideal dan berjanji memperbaikinya. Ia menegaskan bahwa pencairan tahap kedua tidak akan dilakukan dengan skema pengurangan nominal seperti sebelumnya.
“Kalau DPRD sudah mengetuk palu, kami langsung salurkan. Tidak perlu verifikasi ulang,” ujarnya.
Meski APBD Kukar 2026 diprediksi mengalami penurunan, Pemkab berkomitmen tidak akan mengurangi alokasi beasiswa. Program pendidikan, kata Aulia, dianggap sebagai investasi utama dalam mencetak generasi unggul di daerah. (Adv)