TEKSTUAL. com – Bupati Kutai Timur (Kutim). Ardiansyah Sulaiaman menghadiri HUT Persatuan Istri Karyawan PAMA (PIKP), di Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Minggu pagi (19/11/2023).
Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah mengatakan, peran istri itu sangat penting dalam menunjang motivasi dan produktivitas suami dalam bekerja.
“Keberhasilan suami tentu sangat didukung peran seorang istri. Tanpa melupakan kodrat sejati sebagai seorang ibu dan perempuan,” ungkapnya
Ardiansyah pun menyampaikan ke para petinggi di jajaran Manajemen PT PAMA Persada Site Sangatta untuk berinvestasi di luar sektor pertambangan. Alasan utamanya adalah merujuk kebijakan pemerintah pusat untuk mulai membatasi produksi bakar yang bersumber dari fosil seperti batubara dan migas hingga 2050 mendatang.
“Mulai tahun 2030 pemerintah pusat akan membatasi ekspor batubara dan migas hingga 2050. Jadi mulai dari sekarang saya mengajak para petinggi dan manajemen PT PAMA beralih dari sektor pertambangan dan berinvestasi di bidang lainnya seperti pertanian,peternakan, perkebunan, perikanan dan kelautan serta pariwisata,” ajak Ardiansyah.
Kebijakan ekspor untuk produk yang “suistainable” atau berkelanjutan dan hilirisasi terus didorong oleh pemerintah pusat harus mampu direspon oleh masyarakat dengan baik.
Sebab, produk ekspor berkelanjutan ini menjadi peluang yang potensial.
“Inii investasi yang menarik seperti ekspor pisang, gula nenas dan cokelat. Demikian juga potensi pariwisata terutama pantai di Kutim yang masih original, ujar Ardiansyah.
Orang nomor satu di Kutim ini juga menyampaikan apresiasi kepada PT PAMA yang sudah berkontribusi menjaga atmosfir atau iklim investasi dan usaha di Kutim. Pasalnya persoalan mendasar di Kutim adalah menjaga keseimbangan antara tenaga kerja dan lapangan kerja. Jika keseimbangan itu tidak terjaga bisa menimbulkan konflik sosial antara karyawan dan perusahaan juga ke pemerintah.
“Terima kasih kepada PT PAMA yang susah berkontribusi menjaga atmosfir ini dengan baik,” tutup Ardiansyah. (adv/diskominfostaper)