TEKSTUAL.COM – Memperingati hari jadi ke-37, Yayasan Pupuk Kaltim (YPK) menggelar upacara di halaman SMA YPK, Senin (24/2/2020). Kegiatan ini dihadiri General Manager (GM) Umum Pupuk Kaltim Nur Sahid, seluruh guru YPK, alumni, siswa, dan perwakilan Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang.
Dalam kegiatan tersebut, dirangkai pemberian penghargaan masa kerja, yakni sewindu (8 tahun) masa kerja sejak menjadi karyawan tetap, dwiwindu (16 tahun), dan karyawan berprestasi. Dilanjutkan ramah tamah bersama direksi Pupuk Kaltim dengan seluruh undangan yang hadir, dihibur pentas seni yang diisi para siswa YPK.
Nur Sahid mengatakan YPK sudah melalui perjalanan panjang dalam mengemban misi sebagai agen pembangunan pendidikan di Bontang. Itu dibuktikkan yayasan yang kini mencapai usia 37 tahun, berkat melaksanakan pendidikan secara terus menerus dan berkesinambungan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada YPK yang telah mendidik anak karyawan Pupuk Kaltim dan masyarakat Bontang menjadi anak didik yang berkarakter,” ungkapnya.
Pupuk kaltim pun berharap YPK terus berusaha menjadi lembaga pendidikan yang mampu menggodok anak didik untuk berkompetisi mencapai sukses secara sehat. Namun tak hanya yayasan, peran orang tua siswa juga sangat penting dalam menunjang yayasan bisa menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas.
“Saya juga berharap para guru dan orang tua siswa harus terus memupuk suasana kekeluargaan serta bahu membahu memajukan pendidikan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Pembina YPK Heri Subagio memaparkan 23 Februari YPK telah mencapai usia 37 tahun. Sebuah masa yang cukup panjang bagi perjalanan sebuah organisasi. Dia pun bercerita, bahwa yayasan ini awalnya didirikan para pionir PT Pupuk Kaltim yang memiliki kepedulian pentingnya pendidikan bagi masyarakat.
“Dalam kurun waktu itu (37 tahun), YPK terus berkembang dan berinovasi menjadi pelopor kemajuan pendidikan, bahkan memberi sumbangsih signifikan dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia di Bontang,” terangnya.
Heri menambahkan YPK yang mendekati usia empat dasawarsa kini masih mampu eksis sebagai yayasan pendidikan yang mampu bersaing bukan hanya di tingkat kota, namun juga di tingkat nasional. Meskipun secara kuantitas jumlah murid dan guru tidak sebanyak dulu.
“Meski begitu kualitas penyelenggaran pendidikan justru semakin meningkat,” tutupnya. (adv/nan)
